Kamis, 23 Juni 2016

Pendidikan Sebagai Tolak Ukur Kemajuan Bangsa

Pendidikan merupakan sarana strategis untuk meningkatkan kualitas suatu bangsa, karenannya kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari kemajuan pendidikannya. Kemajuan beberapa negara di dunia ini tidak terlepas dari kemajuan yang di mulai dari pendidikannya, pernyataan tersebut juga diyakini oleh bangsa ini. Namun pada kenyataannya, sistem pendidikan Indonesia belum menunjukkan keberhasilan yang diharapkan.



Pendidikan di Indonesia masih belum berhasil menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang handal apalagi sampai taraf meningkatkan kualitas bangsa. Krisis multidimensi yang dialami bangsa ini diyakini banyak kalangan akibat gagalnya sistem pendidikan yang digunakan, juga merosotnya indeks pembangunan manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) Indonesia tidak terlepas dari rendahnya kualitas pendidikan di negeri kita ini.


Data UNDP tahun 2000 tentang Human Development Report atau Human Development Indeks menunjukkan dari 174 negara, Indonesia pada posisi yang kurang menguntungkan bahkan memprihatinkan. Kita berada pada posisi ke-109, hanya 1 (satu) tingkat di atas Vietnam. Sementara Malaysia pada posisi ke-56, Brunai di posisi ke-25 dan Singapura berada diperingkat ke-22. pendeknya semua negara ASEAN berada pada kisaran angka ke-100. Kecuali negara kita tercinta, bahkan Jepang satu-satunya negara ASEAN yang mampu bertengger di atas, yakni pada posisi ke-4.

Sedangkan pada tahun 2003 IPM Indonesia merusut lagi dari 0,684 menjadi 0,0682; hal ini menyebabkan peringkat Indonesia di antara 175 negara juga merosot; dari posisi ke-109 menjadi posisi ke-112. Tingkat partisipasi pendidikan yang rendah, angka drop-out yang tinggi, angka melanjutkan yang terbatas, prestasi belajar siswa yang rendah dan sebagainya, merupakan indikator gagalnya pendidikan nasional kita.

Rendahnya kinerja pendidikan nasional kita juga ditunjukkan AsiaWeek (30 Juni 2000) lalu mengenai perguruan tinggi terbaik di Asia (dan Australia). Dari 39 perguruan tinggi terbaik di bidang iptek (science and technology university) Indonesia hanya berhasil memasukkan satu nama, ITB Bandung, itu pun di urutan ke-21. Sementara itu dari 77 perguruan tinggi terbaik kategori multi bidang (multi-disciplinary university), Indonesia hanya berhasil memajang empat nama; itu pun di urutan bontot, yaitu UI Jakarta urutan ke-61, UGM Yogyakarta ke-68, Undip Semarang ke-73, Unair Surabaya ke-75.